TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA

Posted on Sabtu, 05 Januari 2013 by Unknown


Albert Bandura lahir 4 Desember 1925 di Mundare, kota kecil di dataran rendah Alberta. Beliau merupakan anak bungsu laki-laki dari 5 bersaudara yang semuanya adalah perempuan. Beliau memulai karir S1 nya pada universitas British Columbia, Vancouver. Beliau melewati masa S1 hanya dalam waktu 3 tahun yang kemudian dilanjutkan dengan mengambil S2 di bidang psikolgi klinis di University Of Lowa, Amerika Serikat.
Salah satu asumsi paling dasar dan awal teori kognitif sosial bandura adalah manusia cukup fleksibel dan sanggup mempelajari beragam kecakapan bersikap maupun berperilaku, dan bahwa titik pembelajaran terbaik dari ini semua adalah pengalaman-pengalaman tak terduga. Meskipun manusia dapat dan sudah banyak belajar dari pengalaman langsung namun, lebih banyak yang mereka pelajari dari aktifitas mengamati perilaku orang lain.
Pembelajaran dengan mengamati
Bandura yakin bahwa tindakan mengamati memberikan ruang bagi manusia untuk belajar tanpa berbuat apapun. Manusia belajar dengan mengamati perilaku orang lain. Bandura yakin bahwa pembelajaran dengan mengamati jauh lebih efisien daripada pembelajaran dengan mengalami langsung. Dengan mengamati orang lain, manusia mempelajari respon mana yang diikuti penghukuman atau mana yang tidak mendapat penguatan.
Pemodelan
Inti dari pelajaran mengamati adalah pemodelan. Belajar melalui pemodelan mencakup penambahan dan pencarian perilaku yang diamati, untuk kemudian melakukan generalisasi dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dari suatu model atau tidak. Pertama, karakteristik model yang sangat penting. Kedua, konsekuensi dari perilaku yang dimodelkan dapat memberikan efek bagi pengamatnya.
Proses-proses yang mengatur pembelajaran dengan mengamati
Bandura menemukan empat proses yang mengatur pembelajaran dengan mengamati :
1.      Perhatian, pertama adalah memiliki kesempatan untuk mengamati individu yang padanya kita sering mengasosiasikan diri dan yang kedua model-model yang atraktif lebih banyak diamati daripada figur-figur yang tidak populer.
2.      Representasi, agar pengamatan dapat membawa kita pada pola-pola respon yang baru, pola-pola tersebut harus direpresentasikan secara simbolis di dalam memori.
3.      Produksi perilaku, perhatian kepada sebuah model dan mempertahankan apa yang sudah diamati, kita akan menghasilkan perilaku.
4.      Motivasi, pembelajaran dengan mengamati paling efektif ketika subjek yang belajar termotivasikan untuk melakukan perilaku yang dimodelkan.
Pembelajaran Dengan Bertindak (inactive learning)
Bandura percaya bahwa perilaku baru dapat dicapai lewat dua jenis pembelajaran utama : pembelajaran dengan mengamati dan pembelajaran dengan bertindak. Pembelajaran dengan bertindak mengizinkan seseorang mencapai pola-pola baru perilaku kompleks lewat pengalaman langsung dengan memikirkan dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi perilaku tersebut.
Penyebab Resiprok Triadik
Teori kogntif sosial bandura meyakini fungsi psikologis bekerja dalam bentuk penyebab resiprok triadik. Sistem ini menyatakan bahwa tindakan manusia adalah hasil dari interaksi tiga variabel lingkungan, perilaku dan pribadi.
Pertemuan Secara Kebetulan
Bandura mendefensikan hal ini dengan pertemuan yang tidak diniatkan diatara pribadi-pribadi yang tidak saling kenal. Ketakterdugaan menambahkan dimensi yang terpisah di skema apapun yang digunakan untuk memprediksi perilaku manusia dan membuat prediksi akurat mustahil dilakukan.
Keagenan Manusia
Teori kognitif mengambil sudut pandang keagenan kepada kepribadian, artinya manusia memiliki kapasitas untuk melatih kendali atas hidupnya. Ciri-ciri utama dari keagenan manusia dibagi menjadi 4 sifat inti oleh bandura : intensionalitas (tindakan-tindakan yang dilakukan dengan intensi-intensi tertentu), prediksi (mengantisipasi hasil tindakan dan memilih perilaku yang diinginkan dan menghindari yang tidak diinginkan), reaksi diri (memonitor kemajuan pemenuhan diri), dan refleksi diri (penguji fungsi dirinya sendiri).
Kemampuan diri untuk mempengaruhi hasil yang dharapkan (self efficacy)
Bandura mendefenisikan self efficacy sebagai keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya. Manusia yang percaya dapat melakukan sesuatu memiliki potensi untuk mengubah kejadian-kejadian dilingkungannya, lebih suka bertindak dan lebih dekat kepada kesuksesan daripada yang rendah self efficacy-nya
Self afficacy dibentuk dan dikembangkan melalui empat sumber : pengalaman-pengalaman tentang kekuasaan, pemodelan sosial, persuasi sosial, dan kondisi fisik serta emosi. Pada setiap metode, informasi tentang diri dan lingkugan diproses secara kognitif dan bersama-sama rekoleksi terhadap pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Pengaturan Diri
Manusia memotivasi dan menuntun perilaku melalui kontrol proaktif dengan menetapkan bagi diri mereka tujuan-tujuan berharga, yang pada gilirannya menciptakan kondisi ketidakseimbangan untuk kemudian memobilisasi kemampuan dan upaya berdasarkan estimasi antisipatoris mereka bagi segala yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengaturan diri, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor Eksternal Pengaturan Diri
Ada dua hal yang mempengaruhi faktor eksternal ini : pertama, faktor eksternal menyediakan standar untuk mengevaluasi perilaku kita sendiri. Kedua, faktor eksternal memengaruhi pengaturan diri dengan menyediakan cara-cara penguatan.
Faktor internal pengaturan diri
Bandura menemukan tiga persyaratan internal jika ingin melatih pengaruh diri : Observasi Diri (memilih dengan selektif sejumlah aspek perilaku dan mengabaikan aspek lainnya), Proses Penilaian (meregulasi perilaku melalui proses mediasi kognitif/sanggup bukan hanya sadar diri secara reflekif namun juga menilai berharga tidaknya tindakan-tindakan berdasarkan tujuan yang ditentukan bagi diri sendiri), Reaksi Diri (manusia merespon positif atau negatif perilaku mereka tergantung kepada bagaimana perilaku ini diukur dan apa standar pribadinya/manusia mengarahkan diri kepada tindakan intensif melalui penguatan diri atau penghukuman diri)
Pengaturan Diri Melalui Tindakan Moral
Bandura melihat tindakan moral mengandung dua aspek : tidak boleh melukai orang lain dan proaktif membantu manusia. Mekanisme pengaturan diri tidak akan mempengaruhi orang lain hingga kita berbuat sesuatu kepada mereka.

0 Responses to "TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA ":