Albert Bandura lahir 4 Desember 1925 di Mundare, kota
kecil di dataran rendah Alberta. Beliau merupakan anak bungsu laki-laki dari 5
bersaudara yang semuanya adalah perempuan. Beliau memulai karir S1 nya pada
universitas British Columbia, Vancouver. Beliau melewati masa S1 hanya dalam
waktu 3 tahun yang kemudian dilanjutkan dengan mengambil S2 di bidang psikolgi
klinis di University Of Lowa, Amerika Serikat.
Salah satu asumsi paling dasar dan awal teori kognitif
sosial bandura adalah manusia cukup fleksibel dan sanggup mempelajari beragam
kecakapan bersikap maupun berperilaku, dan bahwa titik pembelajaran terbaik
dari ini semua adalah pengalaman-pengalaman tak terduga. Meskipun manusia dapat
dan sudah banyak belajar dari pengalaman langsung namun, lebih banyak yang
mereka pelajari dari aktifitas mengamati perilaku orang lain.
Pembelajaran
dengan mengamati
Bandura yakin bahwa tindakan mengamati memberikan
ruang bagi manusia untuk belajar tanpa berbuat apapun. Manusia belajar dengan
mengamati perilaku orang lain. Bandura yakin bahwa pembelajaran dengan
mengamati jauh lebih efisien daripada pembelajaran dengan mengalami langsung.
Dengan mengamati orang lain, manusia mempelajari respon mana yang diikuti
penghukuman atau mana yang tidak mendapat penguatan.
Pemodelan
Inti dari pelajaran mengamati adalah pemodelan.
Belajar melalui pemodelan mencakup penambahan dan pencarian perilaku yang
diamati, untuk kemudian melakukan generalisasi dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dari suatu
model atau tidak. Pertama, karakteristik model yang sangat penting. Kedua,
konsekuensi dari perilaku yang dimodelkan dapat memberikan efek bagi
pengamatnya.
Proses-proses
yang mengatur pembelajaran dengan mengamati
Bandura menemukan empat proses yang mengatur
pembelajaran dengan mengamati :
1.
Perhatian,
pertama adalah memiliki kesempatan untuk mengamati individu yang padanya kita
sering mengasosiasikan diri dan yang kedua model-model yang atraktif lebih
banyak diamati daripada figur-figur yang tidak populer.
2.
Representasi, agar
pengamatan dapat membawa kita pada pola-pola respon yang baru, pola-pola
tersebut harus direpresentasikan secara simbolis di dalam memori.
3.
Produksi perilaku, perhatian kepada sebuah model dan mempertahankan apa yang sudah diamati,
kita akan menghasilkan perilaku.
4.
Motivasi, pembelajaran
dengan mengamati paling efektif ketika subjek yang belajar termotivasikan untuk
melakukan perilaku yang dimodelkan.
Pembelajaran
Dengan Bertindak (inactive learning)
Bandura percaya bahwa perilaku baru dapat dicapai
lewat dua jenis pembelajaran utama : pembelajaran dengan mengamati dan
pembelajaran dengan bertindak. Pembelajaran dengan bertindak mengizinkan
seseorang mencapai pola-pola baru perilaku kompleks lewat pengalaman langsung
dengan memikirkan dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi perilaku tersebut.
Penyebab
Resiprok Triadik
Teori kogntif sosial bandura meyakini fungsi
psikologis bekerja dalam bentuk penyebab resiprok triadik. Sistem ini
menyatakan bahwa tindakan manusia adalah hasil dari interaksi tiga variabel
lingkungan, perilaku dan pribadi.
Pertemuan
Secara Kebetulan
Bandura mendefensikan hal ini dengan pertemuan yang
tidak diniatkan diatara pribadi-pribadi yang tidak saling kenal. Ketakterdugaan
menambahkan dimensi yang terpisah di skema apapun yang digunakan untuk
memprediksi perilaku manusia dan membuat prediksi akurat mustahil dilakukan.
Keagenan
Manusia
Teori kognitif mengambil sudut pandang keagenan kepada
kepribadian, artinya manusia memiliki kapasitas untuk melatih kendali atas
hidupnya. Ciri-ciri utama dari keagenan manusia dibagi menjadi 4 sifat inti
oleh bandura : intensionalitas (tindakan-tindakan yang dilakukan dengan
intensi-intensi tertentu), prediksi (mengantisipasi hasil tindakan dan memilih
perilaku yang diinginkan dan menghindari yang tidak diinginkan), reaksi diri
(memonitor kemajuan pemenuhan diri), dan refleksi diri (penguji fungsi dirinya
sendiri).
Kemampuan
diri untuk mempengaruhi hasil yang dharapkan (self efficacy)
Bandura mendefenisikan self efficacy sebagai keyakinan
manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian
terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya. Manusia yang
percaya dapat melakukan sesuatu memiliki potensi untuk mengubah
kejadian-kejadian dilingkungannya, lebih suka bertindak dan lebih dekat kepada
kesuksesan daripada yang rendah self efficacy-nya
Self afficacy dibentuk dan dikembangkan melalui empat
sumber : pengalaman-pengalaman tentang kekuasaan, pemodelan sosial, persuasi
sosial, dan kondisi fisik serta emosi. Pada setiap metode, informasi tentang
diri dan lingkugan diproses secara kognitif dan bersama-sama rekoleksi terhadap
pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Pengaturan
Diri
Manusia memotivasi dan menuntun perilaku melalui
kontrol proaktif dengan menetapkan bagi diri mereka tujuan-tujuan berharga,
yang pada gilirannya menciptakan kondisi ketidakseimbangan untuk kemudian
memobilisasi kemampuan dan upaya berdasarkan estimasi antisipatoris mereka bagi
segala yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pengaturan diri, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor
Eksternal Pengaturan Diri
Ada dua hal yang mempengaruhi faktor eksternal ini :
pertama, faktor eksternal menyediakan standar untuk mengevaluasi perilaku kita
sendiri. Kedua, faktor eksternal memengaruhi pengaturan diri dengan menyediakan
cara-cara penguatan.
Faktor internal pengaturan diri
Bandura menemukan tiga persyaratan internal jika ingin
melatih pengaruh diri : Observasi Diri
(memilih dengan selektif sejumlah aspek perilaku dan mengabaikan aspek
lainnya), Proses Penilaian (meregulasi
perilaku melalui proses mediasi kognitif/sanggup bukan hanya sadar diri secara
reflekif namun juga menilai berharga tidaknya tindakan-tindakan berdasarkan
tujuan yang ditentukan bagi diri sendiri), Reaksi
Diri (manusia merespon positif atau negatif perilaku mereka tergantung
kepada bagaimana perilaku ini diukur dan apa standar pribadinya/manusia
mengarahkan diri kepada tindakan intensif melalui penguatan diri atau
penghukuman diri)
Pengaturan
Diri Melalui Tindakan Moral
Bandura melihat tindakan moral
mengandung dua aspek : tidak boleh melukai orang lain dan proaktif membantu
manusia. Mekanisme pengaturan diri tidak akan mempengaruhi orang lain hingga
kita berbuat sesuatu kepada mereka.
0 Responses to "TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA ":
Posting Komentar