Abraham Harold (Abe) Maslow
lahir di Manhattan, New York pada 1 April 1908, dia adalah anak sulung yang
berdarah yahudi dari 7 bersaudara yang lahir dari Samuel Maslow dan Rose
Schilosky Maslow.
Konsep maslow tentang motivasi
Konsep
Maslow dikatakan sbagai teori dinamika holistik dikarenakan teori ini
mengasumsikan keseluruhan kepribadian manusia termotivasikan secara konstan
oleh suatu kebutuhan atau kebutuhan lainnya, dan bahwa manusia memiliki potensi
untuk tumbuh kepada kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri. Untuk
mencapai aktualisasi diri maka manusia harus memuaskan kebutuhan tingkat
dasarnya, yaitu rasa lapar, rasa rasa aman, rasa dicintai, dan rasa dihargai.
Hanya setelah bisa memenuhi kebutuhan ini maka barulah manusia dapat mencapai
aktualisasi diri sesungguhnya.
Hierarki kebutuhan-kebutuhan
Maslow
berasumsi bahwa kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan atau
minimal terpenuhi secara relatif selama kebutuhan yang lebih tinggi tingkatnya
menjadi motivator tindakan. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini
dikatakan sebagai kebutuhan Konatif (berisikan daya juang dan motivasi). Maslow
membagi kebutuhan-kebutuhan tersebut
berdasarkan potensinya antara lain:
1.
Kebutuhan
fisiologis
Makan,
minum, oksgen, mempertahankan tubuh, dan sebagainya merupakan kebutuhan dasar
fisiologis. Manusia yang lapar cnderung akan berusaha untuk mencari makanan dan
bukan mencari teman atau lain sebagainya.
2.
Kebutuhan akan
rasa aman
Kebutuhan
rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak dapat
terpenuhi secara total. Bagian dari kebutuhan akan rasa aman termasuk rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari daya-daya yang
mengancam (perang, cemas, takut, bahaya, kerusuhan, bencana alam).
3.
Kebutuhan untuk
dicintai dan dimiliki
Kebutuhan
untuk dicintai dan dimiliki terwujud dalam dorongan untuk mencari sahabat,
keinginan untuk memiliki pasangan dan keturunan, dan kebutuhan untuk melekat
pada suatu keluarga, kelompok, lngkungan berbagsa dan bernegara.
4.
Kebutuhan untuk
dihargai
Kebutuhan
ini mencakup beberapa kebutuhan antara lain penghargaan diri, keyakinan,
kompetensi, dan pengetahuan bahwa orang lain memandang mereka dengan perasaan
menghargai.
5.
Kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri
Kebutuhan
ini mencakup pemenuhan diri, realisasi semua potensi, dan keinginan utuk
menjadi kreatif dalam makna kata sepenuhnya.
Selain
dari kelima kebutuhan tadi, maslow juga membaginya diluar kebutuhan konatif,
antara lain :
1.
Kebutuhan-kebutuhan
estetis (mengenai keindahan dan pengalaman yang menyenangkan sesuai norma)
2.
Kebutuhan-kebutuhan
kognitif (keinginan untuk mengetahui, menyelidiki dan memahami sesuatu)
3.
Kebutuhan-kebutuhan
neorutik (kebutuhan yang bersifat nonproduktif)
Pembahasan Umum Kebutuhan-Kebutuhan
Kebutuhan dapat muncul
secara bertahap namun seseorang dapat termotivasi oleh dua kebutuhan lebih
secara serentak. Beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai kebutuhan antara
lain :
·
Urutan
terbalik kebutuhan
·
Perilaku
yang tidak termotivasi
·
Perilaku
ekspresif dan perilaku mengatasi
·
Deprivasi
kebutuhan-kebutuhan
·
Sifat
dasar instingtif kebutuhan-kebutuhan
·
Perbandingan
antara kebutuhan lebih tinggi dan kebutuhan lebih rendah
AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri merupakan tingkatan tertinggi pada proses
perkembangan manusia. Ada beberapa kriteria yang menurut Maslow digunakan untuk
menilai tingkatan aktualisasi diri ini : Pertama,
mereka bebas dari psikopatlogi. Kedua,
pribadi pengaktualisasi diri bergerak maju melewati hierarki kebutuhan. Ketiga, pribadi yang mengaktualisasikan
memegang erat-erat B-values. Keempat,
individu yang mengaktualisasikan diri memenuhi kebutuhan mereka unuk bertumbuh,
berkembang dan semakin menjadi apa yang mereka sanggup lakukan.
Nilai-Nilai Para
Pengaktualisasi Diri
Maslow yakin bahwa pribadi pengaktualisasi diri
dimotivasikan oleh kebenaran yang benar-benar abadi atau yang disebutnya
sebagai B-values. Ada 14 B-values yang dikategorikan oleh Maslow, nilai-nilai
tersebut adalah : kebenaran, keindahan,
kebaikan, kemenyeluruhan (transendent), kegairahan (spontanitas), keunikan,
kelengkapan, kesempurnaan, penyelesaian, keadilan dan keteraturan, keefektifan
dan kesehajaan, totalitas atau kekayaan, kegigihan, humor (bermain), dan
kemadirian (otonom/kecukupan diri).
Ciri-Ciri Pribadi
Pengaktualisasi Diri
Maslow mendata ada sekitar
15 kualitas yang diperkirakannya sebagai ciri pribadi pengaktualisasian diri,
minimal pada derajat tertentu antara lain : Pertama,
persepsi yang lebih efisien terhadap realitas. Kedua, menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam. Ketiga, spontan, efektif dan alamiah. Keempat, fokus pada masalah. Kelima, kebutuhan akan privasi. Keenam, kemandirian. Ketujuh, kesegaran yang
berkesinambungan. Kedelapan, pengalaman
puncak. Kesembilan, gameinschaftsgefuhl
(istilah Adler yang menjelaskan mengenai kepedulian sosial, perasaan komunitas,
atau rasa persatuan dengan seluruh manusia). Kesepuluh, hubungan antar pribadi yang mendalam. Kesebelas, struktur karakter yang
demokratis. Keduabelas, memilahkan
cara dan tujuan. Ketigabelas, kepekaan
filosofis terhadap humor. Keempatbelas, kreatif.
Kelimabelas perlawanaan terhadap
pembudayaan/enkulturasi.
0 Responses to "MASLOW : TEORI DINAMIKA HOLISTIK":
Posting Komentar