MASLOW : TEORI DINAMIKA HOLISTIK

Posted on Sabtu, 05 Januari 2013 by Unknown


Abraham Harold (Abe) Maslow lahir di Manhattan, New York pada 1 April 1908, dia adalah anak sulung yang berdarah yahudi dari 7 bersaudara yang lahir dari Samuel Maslow dan Rose Schilosky Maslow.
Konsep maslow tentang motivasi
Konsep Maslow dikatakan sbagai teori dinamika holistik dikarenakan teori ini mengasumsikan keseluruhan kepribadian manusia termotivasikan secara konstan oleh suatu kebutuhan atau kebutuhan lainnya, dan bahwa manusia memiliki potensi untuk tumbuh kepada kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri. Untuk mencapai aktualisasi diri maka manusia harus memuaskan kebutuhan tingkat dasarnya, yaitu rasa lapar, rasa rasa aman, rasa dicintai, dan rasa dihargai. Hanya setelah bisa memenuhi kebutuhan ini maka barulah manusia dapat mencapai aktualisasi diri sesungguhnya.
Hierarki kebutuhan-kebutuhan
Maslow berasumsi bahwa kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus dipuaskan atau minimal terpenuhi secara relatif selama kebutuhan yang lebih tinggi tingkatnya menjadi motivator tindakan. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini dikatakan sebagai kebutuhan Konatif (berisikan daya juang dan motivasi). Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan tersebut  berdasarkan potensinya antara lain:

1.      Kebutuhan fisiologis
Makan, minum, oksgen, mempertahankan tubuh, dan sebagainya merupakan kebutuhan dasar fisiologis. Manusia yang lapar cnderung akan berusaha untuk mencari makanan dan bukan mencari teman atau lain sebagainya.
2.      Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara total. Bagian dari kebutuhan akan rasa aman termasuk rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari daya-daya yang mengancam (perang, cemas, takut, bahaya, kerusuhan, bencana alam).

3.      Kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki
Kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki terwujud dalam dorongan untuk mencari sahabat, keinginan untuk memiliki pasangan dan keturunan, dan kebutuhan untuk melekat pada suatu keluarga, kelompok, lngkungan berbagsa dan bernegara.
4.      Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan ini mencakup beberapa kebutuhan antara lain penghargaan diri, keyakinan, kompetensi, dan pengetahuan bahwa orang lain memandang mereka dengan perasaan menghargai.
5.      Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
Kebutuhan ini mencakup pemenuhan diri, realisasi semua potensi, dan keinginan utuk menjadi kreatif dalam makna kata sepenuhnya.
Selain dari kelima kebutuhan tadi, maslow juga membaginya diluar kebutuhan konatif, antara lain :
1.      Kebutuhan-kebutuhan estetis (mengenai keindahan dan pengalaman yang menyenangkan sesuai norma)
2.      Kebutuhan-kebutuhan kognitif (keinginan untuk mengetahui, menyelidiki dan memahami sesuatu)
3.      Kebutuhan-kebutuhan neorutik (kebutuhan yang bersifat nonproduktif)
Pembahasan Umum Kebutuhan-Kebutuhan
Kebutuhan dapat muncul secara bertahap namun seseorang dapat termotivasi oleh dua kebutuhan lebih secara serentak. Beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai kebutuhan antara lain :
·         Urutan terbalik kebutuhan
·         Perilaku yang tidak termotivasi
·         Perilaku ekspresif dan perilaku mengatasi
·         Deprivasi kebutuhan-kebutuhan
·         Sifat dasar instingtif kebutuhan-kebutuhan
·         Perbandingan antara kebutuhan lebih tinggi dan kebutuhan lebih rendah
AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri merupakan tingkatan tertinggi pada proses perkembangan manusia. Ada beberapa kriteria yang menurut Maslow digunakan untuk menilai tingkatan aktualisasi diri ini : Pertama, mereka bebas dari psikopatlogi. Kedua, pribadi pengaktualisasi diri bergerak maju melewati hierarki kebutuhan. Ketiga, pribadi yang mengaktualisasikan memegang erat-erat B-values. Keempat, individu yang mengaktualisasikan diri memenuhi kebutuhan mereka unuk bertumbuh, berkembang dan semakin menjadi apa yang mereka sanggup lakukan.
Nilai-Nilai Para Pengaktualisasi Diri
Maslow yakin bahwa pribadi pengaktualisasi diri dimotivasikan oleh kebenaran yang benar-benar abadi atau yang disebutnya sebagai B-values. Ada 14 B-values yang dikategorikan oleh Maslow, nilai-nilai tersebut adalah : kebenaran, keindahan, kebaikan, kemenyeluruhan (transendent), kegairahan (spontanitas), keunikan, kelengkapan, kesempurnaan, penyelesaian, keadilan dan keteraturan, keefektifan dan kesehajaan, totalitas atau kekayaan, kegigihan, humor (bermain), dan kemadirian (otonom/kecukupan diri).
Ciri-Ciri Pribadi Pengaktualisasi Diri
Maslow mendata ada sekitar 15 kualitas yang diperkirakannya sebagai ciri pribadi pengaktualisasian diri, minimal pada derajat tertentu antara lain : Pertama, persepsi yang lebih efisien terhadap realitas. Kedua, menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam. Ketiga, spontan, efektif dan alamiah. Keempat, fokus pada masalah. Kelima, kebutuhan akan privasi. Keenam, kemandirian. Ketujuh, kesegaran yang berkesinambungan. Kedelapan, pengalaman puncak. Kesembilan, gameinschaftsgefuhl (istilah Adler yang menjelaskan mengenai kepedulian sosial, perasaan komunitas, atau rasa persatuan dengan seluruh manusia). Kesepuluh, hubungan antar pribadi yang mendalam. Kesebelas, struktur karakter yang demokratis. Keduabelas, memilahkan cara dan tujuan. Ketigabelas, kepekaan filosofis terhadap humor. Keempatbelas, kreatif. Kelimabelas perlawanaan terhadap pembudayaan/enkulturasi.

0 Responses to "MASLOW : TEORI DINAMIKA HOLISTIK":